Jumat, 06 April 2012

Juara Catur Pertama Di Dunia Tanpa Hadiah Dan Gelar


Catur sangatlah lekat dengan sejarah perjalanan bangsa India dan Afghanistan. Dari wilayah inilah catur dipercaya lahir pada sekitar tahun 600 masehi. Catatan sejarah di Universitas Wisconsin termasuk merekam sejarah kelahiran catur itu. Versi lain yang tidak jelas sumbernya menyebutkan bahwa catur lahir tahun 100 masehi, namun catatan ini sulit dipertanggungjawabkan.

Perkembangan catur kemudian mengikuti rute perkembangan jalur niaga bangsa India. Di beberapa tempat kemudian permainan ini diadaptasi sesuai tradisi setempat. Di Jepang lahir permainan serupa catur bernama Shogi. Versi lainnya juga muncul di Cina, serta beberapa wilayah yang lain.

Perkembangan catur di Eropa dan Amerika berasal dari Iran (Persia) melalui pusat perdagangan Eropa di tahun 1000 masehi, yakni Spanyol dan Italia. Dari pusat bisnis Eropa tersebut, Bangsa Viking kemudian membawa catur ke wilayah Skotlandia dan Islandia. Pada era 1100-1200 masehi, permainan ini sudah dikenal populer di seluruh Eropa.

Namun demikian, pada era modern, catur kemudian justru banyak digandrungi warga Rusia sejak revolusi komunis tahun 1917. Di wilayah ini, catur memang diajarkan di sekolah-sekolah. Karena itulah tidak heran jika kemudian juara catur banyak lahir dari negeri komunis ini.

Kejuaraan catur tingkat dunia, pertama kali digelar tahun 1851 di London. Pecatur yang kemudian menang sebagai juara dunia saat itu adalah pria berkebangsaan Jerman, Adolf Anderssen. Berbeda dengan para juara dunia saat ini yang bergelimang hadiah, Anderssen saat itu sama sekali tidak mendapat hadiah, juga tak meraih gelar. Orang hanya mengenalnya sebagai pecatur terbaik dunia.

Barulah kejuaraan catur dunia yang member gelar dilangsungkan pada tahun 1866 di London. Saat itu pula mulai dikenal pengaturan waktu pada permainan catur menggunakan jam pasir. Juara dunia catur pertama di dunia yang mendapatkan gelar bernama Seinitz asal Cekoslovakia (negara ini kemudian pecah menjadi Ceska dan Slovakia).

Ditulis Oleh : Bayu Terserah // 20.15
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

Alangkah baiknya bila Anda memberi Komentar di Blog Saya, agar saya mengetahuai apa yang harus Saya perbaiki di Blog saya. Terima Kasih :)