Rabu, 30 Mei 2012

Mesin Parkir Tercipta Penuh Kontroversi

Tanggal 13 Mei 2011 tercatat sebagai ulang tahun ke-76 penemuan mesin parkir. Sebagian pihak menyebutkan temuan ini sebagai momen berharga, tapi sebagian lain menyebutnya tidak. Kalangan yang tidak bersedia menyebut temuan berharga, hanya menyebutkan mesin pengontrol parkir kendaraan sebagai temuan berguna.

Dari penyebutan ini member gambaran bahwa sebenarnya mesin kontrol parkir kendaraan ini lahir dengan kontroversi. Ada pihak yang senang dengan adanya parkir berbayar yang diatur mesin, tapi ada pula yang tidak senang. Hingga saat ini pun kontroversi seperti ini masih terjadi, bahkan berkembang ke banyak persoalan lain.

Carl C Magee adalah tokoh yang dinobatkan sebagai pembuat mesin kontrol parkir berbayar pertama di dunia. Dia mulai mematenkan mesin tersebut pada bulan Mei tahun 1935. Waktu itu, sebenarnya mesin bekerja untuk menghitung waktu parkir yang kemudian dikonversi dengan jumlah uang yang harus dibayar.

Kelahiran mesin ini didorong oleh lonjakan ekonomi di Amerika yang terjadi tahun 1920-an. Kondisi tersebut menjadikan penjualan mobil melonjak drastic dan menjadikan jalan raya padat kendaraan. Dampak berikutnya adalah lokasi parkir yang selalu jadi persoalan, terutama di pusat-pusat keramaian.

Situasi ini membuat pemerintah lokal Oklahoma berpikir untuk membuat sistem parkir yang memudahkan pengguna mobil. Saat itu para pemilik toko di jalan-jalan utama banyak protes karena penjualannya menurun. Lahan parkir yang sejatinya disediakan untuk para pengunjung toko, banyak ditempati para pegawai kantoran yang seharian memarkir kendaraan di sepanjang jalan.

Sebagai warga Oklahoma, Magee yang juga pendiri koran Oklahoma News meminta sponsor dari para pemilik toko untuk membuat kontes mengatasi persoalan parkir. Kontes ini merangkul Universitas Oklahoma, supaya para mahasiswa bisa ikut jadi pesertanya. Para peserta kontes diminta membuat mesin yang bisa memecahkan persoalan parkir. Pada prinsipnya, mesin itu harus bisa menghitung waktu parkir untuk kemudian dikonversikan ke dalam nilai uang.

Kontes pun melahirkan juara. Mesin yang dinamai Black Maria keluar sebagai pemenangnya. Mesin ini sebenarnya merupakan penyempurnaan dari mesin yang pernah dibuat Magee tahun 1932. Yang menyempurnakannya bernama Gerald H Hale. Kemudian mesin bernama Black Maria ini dipatenkan oleh Magee pada 13 Mei 1935. Bersama Hale, Magee kemudian membuat perusahaan pengelola jasa parkir bernama Magee-Hal Park-O-Meter Company. Inilah perusahaan pengelola jasa parkir pertama di dunia.

Pada Juli 1935, Magee kemudian terpilih sebagai ketua Komite Lalu Lintas Kamar Dagang dan Industri Oklahoma. Dia mendapat tugas dari pemerintahan lokal untuk mengelola parkir di kawasan downtown Oklahoma. Kemudian dengan tugas itu, pada 16 Juli 1935, dia pasang mesin parkir rancangannya bersama Hale di wilayah tersebut.

Pemasangan ini kemudian diikuti oleh perusahaan lain di beberapa kota di Amerika. Perusahaan itu antara lain Dual Parking Meter Company, juga Mark-Time and Duncan-Miller. Menurut situs autoevolution.com, tiket parkir yang dikeluarkan oleh mesin buatan Magee itu dituntut oleh pengguna kendaraan ke pengadilan.

Penuntut mengganggap bahwa tiket parkir itu ilegal karena bertentangan dengan aturan tentang ruang publik. Masalahnya, ruang yang dipakai untuk memarkir kendaraan adalah ruang publik, yang semestinya bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Ini adalah kontroversi lain yang mengiringi kelahiran sistem parkir.

Dari sini kemudian para pemerintah lokal di Amerika membuat aturan-aturan untuk membuat pungutan parkir menjadi resmi. Di tahun 1944, pendapatan dari sektor perparkiran di seluruh Amerika mencapai 40 juta dolar AS setiap tahun. Di tahun itu memang sudah sekitar 140 ribu organisasi pengelola parkir berkembang di seluruh wilayah Amerika.

Pada masa berikutnya, parkir kemudian menjadi bisnis besar yang sangat menjanjikan. Tidak hanya di Amerika, bisnis ini kemudian berkembang ke seluruh dunia. Beberapa perusahaan parkir pun kemudian berkembang menjadi perusahaan multinational.

Stuntman Dirintis Oleh Komedian

Stuntman sering diidentikkan dengan film-film action. Mereka adalah ‘orang gila’ yang menyediakan dirinya untuk memainkan peran-peran berbahaya. Biasanya, dalam film action memang banyak adegan yang bisa membahayakan aktor yang memainkannya. Di situ ada adegan perkelahian, adegan tabrakan, jatuh dari ketinggian, dan sebagainya.

Sebagian adegan itu bisa dimainkan dengan efek kamera dan komputer. Namun sebagian lainnya tidak bisa. Biasanya, dalam kondisi seperti ini, para pembuat film akan mencari orang pengganti aktor yang tampilan fisiknya mirip dengan aktor yang digantikan perannya itu.

Istilah stuntman sendiri berasal dari bahasa Inggris stunt yang bisa diartikan unjuk ketangkasan atau unjuk keberanian, dan man yang berarti orang laki-laki. Manusia yang menggantikan peran ini memang harus dipilih manusia tangkas dalam memerankan adegan-adegan berbahaya.

Meski yang diperankan adegan berbahaya, ternyata stuntman dirintis oleh dua orang tokoh komedian. Situs entertainment.howstuffworks.com mencatat kedua tokoh komedi yang merintis stuntman itu adalah Keystone Kops dan Buster Keaton. Keduanya bermain di film The Gangster yang diproduksi tahun 1913.

Sebenarnya, pemikiran untuk melibatkan stuntman dalam adegan-adegan berbahaya itu mulai muncul di sekitar tahun 1910. Namun baru tiga tahun kemudian wacana tersebut direalisasikan. Saat itu, era film yang beredar di masyarakat masih berupa film bisu alias tanpa suara. Dalam perkembangannya kemudian muncul dua orang stuntman yang cukup populer, Tom Mix dan Yakima Canutt.

Di tahun 1967, Yakima Canutt mendapatkan piala Oscar untuk perannya sebagai stuntman. Bisa dikatakan ini adalah kekhususan yang diterima oleh stuntman tenar. Sebenarnya, dalam penghargaan Oscar tidak ada kategori peran pengganti yang dijalankan stuntman.

Karena tidak ada kategori dalam penghargaan Oscar, para pegiat stuntman kemudian membentuk organisasi sendiri bernama The Taurus World Stunt Awards Foundation. Lembaga ini secara rutin memberikan penghargaan kepada para stuntman setiap tahun, layaknya piala Oscar sejak tahun 2001. Arnold Schwarzenegger, termasuk salah satu penerima penghargaan Taurus pertama yang penganugerahannya berlangsung Mei 2001 itu.

Hingga Februari 2012, lembaga tersebut sudah memiliki sekitar 1.500 anggota yang tersebar di seluruh dunia. Selain keanggotaan personal, sebagian mereka adalah pemilik sekolah-sekolah stuntman. Para anggota ini juga mendapatkan hak suara melalui voting untuk menentukan para aktor stuntman yang berhak mendapatkan penghargaan Taurus.

Perkembangan teknologi kemudian juga mendorong makin berkembangnya teknik-teknik yang diperankan oleh para stuntman. Namun, kecanggihan teknologi komputer membuat peran-peran berbahaya para stuntman makin bisa digantikan. Adegan yang melibatkan ledakan peluru, misalnya, bisa dibuat dengan efek digital yang tidak membahayan aktornya.

Dari Ceska Nama Dollar Berasal


Dollar jadi mata uang yang sangat menentukan dalam berbagai perdagangan dunia. Banyak sekali negara menggunakan mata uang yang satu ini. Ada dollar Amerika, dollar Singapura, dollar Australia, dollar Hong Kong, dollar Brunei, juga dollar Selandia Baru. Dollar Amerika memiliki peran paling kuat dalam perdagangan dunia dibanding dollar yang lain.

Mata yang yang satu ini punya sejarah yang lebih panjang dibanding sejarah kemerdekaan Amerika Serikat. Dollar mulai dipakai sebagai alat transaksi sejak tahun 1519. Saat itu, mata uangnya masih berupa koin logam, belum berupa lembaran uang kertas.

Amerika bukan menjadi negara pertama yang menggunakan mata uang dollar. Berdasar penelusuran projects.exeter.ac.uk, mata yang yang satu ini untuk pertama kalinya berkembang di negara-negara Eropa timur seperti Hungaria, Austria, Ceska, dan sekitarnya.

Ceska memiliki makna yang sangat penting bagi kelahiran dollar. Nama mata uang tersebut tidak bisa dilepaskan dengan nama salah satu wilayah di pinggiran Ceska, Joachimsthaler. Dari sinilah nama dollar diambil. Kata dollar berasal dari kata thaler (dibaca taler dengan a dibaca panjang). Thaler merupakan bagian belakang dari Joachimthaler.

Ratu Maria Theresa yang menguasai wilayah Austria dan sekitarnya (1740-1780) memiliki peran yang sangat penting dalam mempopulerkan dollar. Di masa kekuasannya ini, dollar menjadi semakin populer digunakan di Eropa. German termasuk wilayah yang dulu pernah menggunakan mata uang ini.

Dari Eropa, pasukan Inggris yang menduduki wilayah Amerika utara (sekarang Amerika Serikat) membawa mata uang yang satu ini. Sejak saat itulah mata uang dollar menjadi semakin populer di Amerika.

Hampir bersamaan dengan itu dolar juga mulai digunakan di wilayah Skandinavia pada tahun 1871.

Sebelumnya, negara-negara di wilayah ini menggunakan mata uang krona, yang diadopsi dari kata crown yang berarti mahkota. Namun, dalam perkembangannya, dollar tidak lantas bertambah populer di wilayah ini.

Negara lain yang juga sempat menggunakan mata uang dollar adalah Swedia dan Denmark. Swedia mulai menggunakan dollar pada tahun 1534, dan Denmark mulai menggunakannya tahun 1544. Kedua negara ini sempat membangun kerajaan bersama hingga Perang Napoleon.

Dua kali perang dunia member efek yang sangat besar bagi penggunaan mata uang dollar di dunia. Setelah itu, banyak negara yang kemudian mengganti mata uangnya sesuai khazanah kebudayaan dan perekonomian setempat.

Penyatuan mata uang negara-negara Eropa menjadi euro menjadi catatan tersendiri bagi penggunaan dollar dalam perdagangan dunia. Euro menjadi mata uang alternatif bagi negara-negara yang enggan menggunakan dollar dalam perdagangan internasional.

Pelangi Pertama Kali Didefinisikan Aristoteles

Pelangi buat anak kecil adalah hiasan langit yang sangat menawan. Pelangi yang berwarna-warni juga menjadi judul lagu di banyak negara, termasuk Indonesia. Fenomena pelangi sudah tercipta sejak alam ini ada. Munculnya tidak menentu, namun bisa diperkirakan dan dipetakan posisinya. Benda-benda langit yang menjadi prasarat hadirnya pelangi pun bisa dirinci.

Asal mulanya, pelangi tidak bisa didefinisikan secara jelas. Sebagian orang di masa lalu menganggap bahwa pelangi itu berbentuk nyata dan berada di tempat tertentu. Sebagian lain bahkan mengaitkan munculnya pelangi dengan tanda bakal terjadinya peristiwa tertentu. Pihak yang optimis menafsirkannya sebagai pertanda baik, dan yang pesimis menganggapnya sebagai pertanda buruk.

Secara ilmiah, pelangi baru mulai didefinisikan pada masa kehidupan Aristoteles. Dialah orang yang pertama kali menjelaskan secara ilmiah fenomena pelangi. Menurut situs datalyse.dk, di masa hidupnya (384-322 tahun sebelum masehi) Aristoteles menyebutkan bahwa pelangi adalah refleksi cahaya matahari yang dipantulkan awan.

Saat itu, Aristoteles sudah menyebutkan bahwa untuk melahirkan pelangi, pantulan cahaya matahari ini memerlukan sudut tertentu. Dia juga mengungkapkan bahwa pelangi sebenarnya tidaklah berada di tempat tertentu, tapi hanya bisa diketahui posisi sudutnya di langit.

Definisi pelangi Aristoteles ini kemudian disempurnakan oleh Alexander dari Aphrodisias. Pada tahun 200 masehi, dia menemukan perbedaan warna langit yang di dalam lengkung pelangi, dan di luar lengkung pelangi. Menurut dia, langit di dalam lengkung lebih gelap dibanding yang di luar lengkung. Wilayah langit yang gelap ini pun kemudian dinamai Lingkaran Gelap Alexander.

Penjelasan soal pelangi pun disempurnakan lagi oleh Roger Bacon pada tahun 1266. Dia sebutkan bahwa posisi pelangi berada di sudut 42 derajat. Di tahun 1304 seorang pendeta dari Jerman, Theodore Freiberg meyakini bahwa setiap hujan di awan punya pelangi sendiri. Dia buktikan hipotesisnya ini dengan pantulan cahaya matahari saat terjadi pelangi di botol melingkar.

Di tahun 1666, ahli fisika Newton membuat definisi tentang pelangi menjadi lebih lengkap. Dia pahami perbedaan warna pelangi terjadi karena perbedaan panjang gelombang cahaya matahari yang dipantulkan oleh awan. Dia juga berhasil menemukan ukuran ketebalan pelangi, yakni 2 derajat 15 menit.

Dalam perkembangan selanjutnya, beberapa ilmuwan kemudian menyebut soal angka busur pelangi. Konsep ini tidak bisa dijelaskan oleh temuan Newton. Pada tahun 1803 Thomas Young menunjukkan bahwa gelombang yang berasal dari dua sumber gelombang menghasilkan perbedaan terang dan gelap di sekitar pelangi.

Penelitian maupun penjelasan soal pelangi pun terus berkembang. Pada tahun 1815, David Brewster mengungkapkan bahwa pantulan cahaya matahari yang menghasilan pelangi itu sepenuhnya terpolarisasi. Karena itu, warna pelangi bisa tetap terlihat dengan sepasang kaca mata yang lensanya polaroid.

Crayon Awalnya Terbuat Dari Arang

Sudah lebih dari 100 miliar crayon dibuat manusia. Perangkat gambar yang satu ini memang tergolong digemari anak-anak untuk berlatih mengenal warna. Makin hari, warna-warna yang disediakan produsen crayon pun makin banyak. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar gambar.

Crayon yang kini terlihat berwarna-warni sejatinya telah melalui berbagai proses perubahan. Alat lukis ini mulai dikenal di awal tahun 1900-an. Dua tokoh yang banyak disebut jadi pencetus terciptanya crayon adalah Edwin Binney dan Harold Smith. Di akhir tahun 1800-an keduanya membangun perusahaan bernama Binney & Smith, Inc. Perusahaan tersebut bergerak dalam proses pewarnaan untuk kepentingan industri.

Menurut situs mit.edu, pasangan paman dan keponakan ini mengikuti pameran internasional di St Louis pada tahun 1902. Mulai saat itulah mereka mengenalkan kapur warna tanpa debu. Atas karya berupa crayon ini, Binney dan Smith mendapatkan medali emas dalam pameran tersebut. Kapur tanpa debu ini, memang benar-benar terbuat dari kapur dicampur minyak, lalu dibentuk dan dipadatkan.

Sebelumnya, benda seperti ini terbuat dari arang yang dihancurkan, lalu dicampur minyak dan dipadatkan. Namun crayon arang ini ternyata tidak bisa banyak member variasi warna. Dari sinilah kemudian Smith dan Binney berpikir untuk membuat kapur warna tanpa debu.

Saat memenangkan medali emas dalam pameran itu, Binney dan Smith menamai produknya dengan brand Crayola. Brand ini lahir dari istri Binney yang bernama Alice. Nama Crayola berasal dari dua kata dalam bahasa Prancis, Craie yang berarti kapur dan ola yang berarti berminyak. Merek Crayola ini kemudian mengalami distorsi dan kemudian diucapkan menjadi crayon.

Produk crayon merek Crayola pertama dijual dalam kemasan nikel pada tahun 1903. Satu kotak nikel hanya berisi delapan crayon yang warnanya berbeda-beda. Jadi, dalam satu boks hanya terdiri dari delapan warna crayon, yaitu hitam, biru, coklat, hijau, orange, ungu, merah, dan kuning. Di tahun 1957, barulah warna crayon diperkaya menjadi 40 warna. Saat ini sudah lebih dari 120 warna crayon yang dipasarkan umum.

Tidak hanya makin bervariasi warnanya, crayon juga sudah dikemas dalam berbagai bentuk dan memiliki karakter yang sudah sangat beragam. Saat ini sudah ada crayon yang goresannya seperti menyala dalam gelap (glow in the dark). Ada juga crayon yang aromanya wangi seperti parfum. Ada juga crayon yang dibuat berkelap-kelip dengan dicampur glitter.

Dalam perkembangannya, produk ini memang cepat sekali populer. Sifatnya yang tidak berdebu menjadi sangat digemari para guru di Amerika untuk menulis atau melukis di depan kelas. Murid-murid sekolah juga sangat suka sekali karena memang tidak kotor di tangan. Brand Crayola pun sempat menjadi merek yang sangat luas dikenal masyarakat dunia. Saat ini brand tersebut sudah menghadapi banyak perusahaan lain pembuat crayon.