Meluapkan kemarahan yang ada di dalam tubuh mungkin membuat seseorang terlihat lebih kuat pada awalnya, tapi dalam jangka panjang kondisi ini bisa menimbulkan efek negatif baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Ketika sedang marah, bagian otak amigdala (pusat emosional di dalam otak) akan merangsang adrenalin yang membuat jantung memompa darah lebih cepat, sulit bernapas, pupil membesar dan tubuh berkeringat.
Orang bisa marah karena akumulasi dari ketegangan atau stres yang memucak. Kemarahan bisa muncul akibat adanya masalah di tempat kerja, sekolah, stres, kemacetan lalu lintas, kekhawatiran akan masalah finansial serta konflik dalam suatu hubungan.
Marah mungkin baik buat diri karena bisa melepaskan stres, tapi tidak baik buat orang lain dan lingkungan yang akan merasakan ketegangan.
Ada beberapa strategi atau cara sehat yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa marah agar cepat menguap, seperti dikutip dari HuffingtonPost, yaitu:
1. Saat marah cobalah untuk diam sejenak dan hitung secara perlahan sampai 10
Ketika sedang marah terjadi lonjakan adrenalin, karena itu penting untuk melatih diri sendiri dalam mengatasi lonjakan ini.
Ambilah napas panjang beberapa kali secara perlahan sambil menghitung sampai 10 (atau 50 jika memang perlu). Dalam kondisi tenang ini cobalah pikirkan kembali apa yang harus dikatakan atau dilakukan agar tidak menyesal nantinya.
2. Ambilah waktu untuk menenangkan diri
Cobalah mengambil waktu untuk membuat neurotransmitter di otak menjadi lebih tenang serta menurunkan tingkat stres yang ada. Kurangi stimulasi eksternal dari lingkungan sekitar, misalnya dengan meredupkan lampu, mendengarkan musik yang tenang atau melakuakn yoga untuk mengusir kemarahan dari dalam tubuh.
3. Jangan melampiaskan kemarahan secara terburu-buru
Pastikan seseorang sudah memiliki waktu yang cukup untuk mengetahui apa yang telah membuatnya menjadi marah. Usahakan untuk tidak melampiaskan kemarahan secara terburu-buru, karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah tapi justru bisa meningkatkan ketegangan di otak.
4. Jangan berusaha mengatasi kemarahan ketika tubuh sedang lelah atau sebelum tidur
Mencoba mengatasi kemarahan di malam hari bisa mengganggu waktu tidur dan menyebabkan insomnia, untuk itu lupakan kemarahan yang ada ketika malam hari terutama menjelang waktu tidur sehingga seseorang tetap bisa mendapatkan waktu untuk istirahat. Lakukanlah beberapa hal yang bisa membuat tubuh lebih tenang dan rileks sebelum tidur.
5. Melakukan olahraga ringan
Olahraga atau latihan fisik ringan seperti berjalan, jogging, berenang atau bersepeda adalah cara alami untuk mengurangi stres dan kemarahan. Hal ini karena saat berolahraga tubuh akan melepaskan zat kimia di dalam otak yang membantu seseorang untuk santai atau rileks, serta memberikan waktu untuk berpikir sehingga seseorang memiliki lebih banyak energi.
Ketika sedang marah, bagian otak amigdala (pusat emosional di dalam otak) akan merangsang adrenalin yang membuat jantung memompa darah lebih cepat, sulit bernapas, pupil membesar dan tubuh berkeringat.
Orang bisa marah karena akumulasi dari ketegangan atau stres yang memucak. Kemarahan bisa muncul akibat adanya masalah di tempat kerja, sekolah, stres, kemacetan lalu lintas, kekhawatiran akan masalah finansial serta konflik dalam suatu hubungan.
Marah mungkin baik buat diri karena bisa melepaskan stres, tapi tidak baik buat orang lain dan lingkungan yang akan merasakan ketegangan.
Ada beberapa strategi atau cara sehat yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa marah agar cepat menguap, seperti dikutip dari HuffingtonPost, yaitu:
1. Saat marah cobalah untuk diam sejenak dan hitung secara perlahan sampai 10
Ketika sedang marah terjadi lonjakan adrenalin, karena itu penting untuk melatih diri sendiri dalam mengatasi lonjakan ini.
Ambilah napas panjang beberapa kali secara perlahan sambil menghitung sampai 10 (atau 50 jika memang perlu). Dalam kondisi tenang ini cobalah pikirkan kembali apa yang harus dikatakan atau dilakukan agar tidak menyesal nantinya.
2. Ambilah waktu untuk menenangkan diri
Cobalah mengambil waktu untuk membuat neurotransmitter di otak menjadi lebih tenang serta menurunkan tingkat stres yang ada. Kurangi stimulasi eksternal dari lingkungan sekitar, misalnya dengan meredupkan lampu, mendengarkan musik yang tenang atau melakuakn yoga untuk mengusir kemarahan dari dalam tubuh.
3. Jangan melampiaskan kemarahan secara terburu-buru
Pastikan seseorang sudah memiliki waktu yang cukup untuk mengetahui apa yang telah membuatnya menjadi marah. Usahakan untuk tidak melampiaskan kemarahan secara terburu-buru, karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah tapi justru bisa meningkatkan ketegangan di otak.
4. Jangan berusaha mengatasi kemarahan ketika tubuh sedang lelah atau sebelum tidur
Mencoba mengatasi kemarahan di malam hari bisa mengganggu waktu tidur dan menyebabkan insomnia, untuk itu lupakan kemarahan yang ada ketika malam hari terutama menjelang waktu tidur sehingga seseorang tetap bisa mendapatkan waktu untuk istirahat. Lakukanlah beberapa hal yang bisa membuat tubuh lebih tenang dan rileks sebelum tidur.
5. Melakukan olahraga ringan
Olahraga atau latihan fisik ringan seperti berjalan, jogging, berenang atau bersepeda adalah cara alami untuk mengurangi stres dan kemarahan. Hal ini karena saat berolahraga tubuh akan melepaskan zat kimia di dalam otak yang membantu seseorang untuk santai atau rileks, serta memberikan waktu untuk berpikir sehingga seseorang memiliki lebih banyak energi.
0 komentar:
Posting Komentar
Alangkah baiknya bila Anda memberi Komentar di Blog Saya, agar saya mengetahuai apa yang harus Saya perbaiki di Blog saya. Terima Kasih :)