Sukhoi menjadi nama pesawat yang sangat populer di dunia penerbangan. Namanya mewakili kehadiran kekuatan bekas Uni Soviet di dunia penerbangan. Saat ini, Sukhoi menjadi pabrik utama pembuatan pesawat di Rusia. Namun demikian, produknya sudah dibeli oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
Sejarah kelahiran Sukhoi dimulai sejak Oktober 1930. Saat itu, Uni Soviet sebagai salah satu kutub kekuatan dunia ingin mengembangkan industri pesawat tempur. Untuk mewujudkan niatnya, Uni Soviet membantuk tim penerbangan yang diberi nama sandi #4 dan merupakan bagian dari lembaga penerbangan Uni Soviet, TsAGI AGOS.
Pemerintah Uni Soviet saat itu menunjuk seorang desainer pesawat bernama Pavel Sukhoi untuk menjadi ketua tim tersebut. Sejak dibentuk, tim tersebut banyak bekerja untuk membuat desain pesawat. Di kemudian hari, desain mereka memang kemudian diwujudkan menjadi pesawat terbang yang sesungguhnya.
Saat awal berdiri, tim ini belum dinyatakan sebagai tim persiapan industri pesawat terbang. Menurut situs www.uacrussia.ru, tim ini mulanya disebut sebagai biro desain pesawat. Barulah pada 29 Juli 1939, biro ini menjelma menjadi lembaga yang mempersiapkan industri pesawat terbang. Pabrik dan segala infrastruktur yang disiapkan untuk memproduksi pesawat terbang pun disiapkan.
Industri pesawat yang kemudian dinamai sesuai nama pimpinan tim perintisnya pun mulai berjalan di kota Kharkov. Salah satu produk pesawat yang pertama dibuat adalah BB-1 yang kemudian dikenal sebagai Su-2. Kemudian di tahun 1940, lembaga yang saat itu bernama Sukhoi Design Bureau pindak ke Moskow.
Pada 5 Maret 1940 biro ini memulai pembuatan konstruksi pesawat. Pavel Sukhoi memimpinnya langsung.
Di awal pembentukannya, Sukhoi memang dirancang untuk membuat pesawat-pesawat tempur bagi keperluan militer. Dari Moskow, pusat kegiatannya sempat berpindah ke beberapa lokasi. Namun kemudian basis produksi Sukhoi dikembangkan di kota Tushino.
Hingga tahun 2000-an Sukhoi sudah banyak sekali mengembangkan pesawat tempur. Diperkirakan pesawat yang dibuat Sukhoi sudah lebih dari 100 jenis. Pasarnya pun terus berkembang di dunia. Rusia menjadikan Sukhoi sebagai salah satu tonggak bagi kebangkitan blok komunis setelah Uni Soviet terpecah.
Setelah sukses menjalankan bisnis pesawat tempur, Sukhoi kemudian mulai merambah bisnis pesawat komersial. Vladimir Putin sebagai pemimpin Rusia memang mengarahkan Sukhoi untuk melirik potensi pasar penerbangan sipil. Sukhoi Superjet 100 menjadi pesawat pertama buatan Sukhoi untuk keperluan penerbangan komersial.
0 komentar:
Posting Komentar
Alangkah baiknya bila Anda memberi Komentar di Blog Saya, agar saya mengetahuai apa yang harus Saya perbaiki di Blog saya. Terima Kasih :)