Apa jadinya jika warna-warna benda di sekitar kita tidak diidentifikasi satu per satu? Kebingungan massal umat manusia akan terjadi dalam mendefinisikan berbagai hal di sekitarnya. Eskpresi perasaan lewat warna juga tidak akan terjadi. Tapi untunglah, itu tidak terjadi. Sistem warna telah dibuat, dan masing-masing warna sudah dibuatkan identifikasinya.
Sistem warna juga telah mengubah banyak hal di dunia ini. Lampu lalu lintas yang menggunakan simbol warna, telah banyak membantu mengurangi kecelakaan. Warna-warna yang jadi corporate color, juga memudahkan lembaga bisnis untuk mengenalkan diri kepada pasar. Warna-warni bendera juga menjadi simbol tersendiri bagi sebuah negara.
Warna juga mengembangkan ilmu pengetahuan. Dari sini kemudian lahir teori-teori fisika. Warna juga membuat ilmu desain berkembang sangat pesat industri audio visual tumbuh melejit, dan sebagainya. Pertumbuhan mental dan kecerdasan anak juga terbantu dengan lahirnya konsep warna. Singkatnya, kehidupan di dunia ini menjadi semakin berwarna.
Tapi tahukah Anda siapa yang pertama kali membuat sistem warna di dunia ini? Situs coloryourcarpet.com mencatat bahwa ternyata orang yang pertama kali membuat sistem warna adalah astronom Finlandia bernama, Aron Sigfrid Forsius (1569-1637). Dia membuat sistem warna pada tahun 1611.
Sistem warna yang dibuatnya menjadikan warna hitam dan putih sebagai titik esktremnya. Di tengah kedua warna itu barulah ada warna lain seperti kuning, merah, biru, dan sebagainya. Saat itu baru dikenal tujuh warna, yakni hitam, putih, merah, kuning, kuning muda, biru, dan oranye. Dari karya Forsius inilah kemudian banyak ahli berpikir keras untuk membuat sistem warna yang lebih sempurna.
Kemudian tahun 1613 warga Belgia, Franciscus Aguilonius (1567-1617) membuat diagram warna. Eksperimen warna pun terus berjalan. Seniman Belanda Dutchman (1606-1669) mencoba membuat teori warna. Teorinya menyebutkan bahwa warna kuning jika digelapkan bakal menjadi coklat dan warna merah adalah setengah dari kuning.
Berbagai temuan soal warna itu tak membuat para ahli segera puas. Konsep warna yang sangat maju kemudian dirumuskan oleh ahli fisikan asal Inggris, Isaac Newton (1642-1726). Dia membuat roda warna pada tahun 1672. Dengan teori optic, dia memantulkan cahaya dengan prisma dan menemukan spectrum warna. Saat itu, dua warna penting, yakni magenda dan cyan belum disebutkan. Kedua warna ini baru disebutkan 32 tahun setelah roda warna dibuat Newton.
Temuan Newton ini pun tidak lantas menghentikan berbagai penelusuran tentang konsep warna. Setelah itu banyak sekali ahli dan seniman yang mengembangkan konsep-konsep warna. Salah satu perkembangan temuan yang cukup penting dalam sejarah konsep warna adalah teori warna primer yang dibuat ilmuwan Jerman, Wilhelm Ostwald (1853-1932).
Ostwald mengurutkan warna primer berupa warna kuning, merah, hijau, dan biru laut. Warna primer ini dia susun tahun 1916. Temuan warna primer pun mengantarkan ahli kimia tersebut meraih hadiah Nobel. Setelah itu, temuan-temuan teori warna masih terus terjadi. Tak hanya di dunia percetakan, teori warna juga dikembangkan di dunia fashion, industri seni, perangkat digital, dan sebagainya. Intinya, perkembangan konsep warna juga ikut menyuburkan berbagai industri di dunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Alangkah baiknya bila Anda memberi Komentar di Blog Saya, agar saya mengetahuai apa yang harus Saya perbaiki di Blog saya. Terima Kasih :)